Followers

RSS

Resensi Film JOMBLO


 Kemarin sore si Wawan bawain CD film JOMBLO. Awalnya sih gak begitu minat sama film itu, kupikir biasa aja. Eh, ternyata setelah ngelihat ternyata isinya menarik en lucu alur ceritanya. Nih, sekilas tentang film jomblo yang emang disadur dari novel dengan judul yang sama itu.
JOMBLO yang digarap oleh Sinemart Pictures dengan sutradara Hanung Bramantyo merupakan film komedi media mix ala komik, adaptasi dari novel laris dengan judul yang sama karya Adhitya Mulya. Sang sutradara menggarap film tersebut menggunakan campuran bahasa visual, termasuk animasi sehingga saat menonton karya layar lebar terbarunya itu penonton merasa layaknya melihat komik.
Film itu bercerita tentang proses pencarian cinta empat pemuda lajang, JOMBLO yang tinggal dan kuliah di Bandung. Kisah mengenai cinta, komitmen atas cinta itu sendiri, mempertanyakan cinta dan tanggung jawab terhadap cinta.
Mereka adalah Agus yang idealis dan normatif (Ringgo Agus Rahman), si playboy Doni (Christian Sugiono), si pemalu Olip/ Olifiyan (Rizky Hanggono), dan Bimo (Dennis Adishwara) yang tidak memiliki modal fisik yang memadai untuk mendapatkan pacar. Keempatnya adalah mahasiswa Universitas Negeri Bandung. Mereka satu angkatan, satu jurusan di Teknik Sipil.
Bagi Agus, pacaran adalah untuk menikah dan memiliki rumah tangga ideal. Calon istri harus punya sifat keibuan. Doni sangat pragmatis dalam berpikir soal perempuan. Seks, seks dan seks menjadi kata penting dalam hubungan pacaran. Bagusnya, Doni memang mudah menaklukkan cewek.
Kepada Doni-lah, Olip belajar cara menaklukkan cewek. Termasuk menundukkan hati Asri. Asri adalah pujaan hati Olip. Selama tiga tahun Olip hanya bisa memendam cinta tanpa pernah sanggup mengungkapkannya. Sementara itu, Bimo yang sadar dirinya secara fisik sulit menarik hati perempuan tetap percaya diri untuk merayu dan “memburu” mereka. Semua itu dikemas dalam komedi drama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi film horor Rumah Dara

Film bergenre Slasher horor movie ini diberi judul Rumah Dara karya The Mo Brother. Film yang awalnya diberi judul Macabre dan berubah menjadi Rumah Dara ini merupakan versi panjang film “DARA” di seri kompilasi TAKUT. Sebelumnya, The Mo Brother menyajikan film ‘Dara’ dalam sebuah film kompilasi horor “Takut” yang membuat Dannish meraih best Actress di Puchon film festival.

Film Rumah Dara sendiri menceritakan pengalaman paling mencekam 6 orang teman lama.

Adjie dan Astrid, pasangan yang baru saja dikarunia anak bernama Nico pergi ke Bandung bersama tiga orang temannya Jimmy, Eko dan Alam. Mereka pergi ke Bandung untuk berpamitan dengan Ladya, adiknya karena Adjie dan Astrid akan pergi ke Australia dan memulai hidup disana.. Hubungan Adjie dan Ladya sebenarnya kurang harmonis semenjak kematian orang tua mereka. Dengan usaha keras, Adjie pun berhasil membujuk Ladya dan mau mengantarkannya ke Bandara. Saat menuju bandara, mereka menemukan seorang wanita bernama Maya yang sedang mengalami musibah perampokan. Mereka pun mengantarkan Maya ke rumahnya.

Disana, mereka disambut baik oleh penghuni rumah. Seorang gadis anggun bernama Dara dan menawan mempersilahkan menikmati makan malam yang telah disediakan. Disinilah pengalaman buruk 6 orang teman lama dimulai. Kebaikan hati penghuni rumah menjadi awal bencana di hari kelam itu. Mereka pingsan setelah menyantap makanan tersebut dan mendapati diri mereka terkurung ketika tersadar.

Kebaikan hati, kemurahan hati dan senyum manis berubah drastis di keluarga tersebut. Mereka menjadi pembunuh yang keji. Keenam orang tersebut terjebak dalam situasi mencekam dimana satu persatu mereka dibantai secara sistematis. Mereka harus berjuang melarikan diri dari rumah berdarah tersebut. Akankah mereka berhasil? Siapakah Dara dan keluarga tersebut? pertanyaan ini akan terjawab jika kalian menonton film ini.

Film ini dibintangi oleh artis/aktor : Julie Estelle, Shareefa Daanish, Ario Bayu, Sigi Wimala, Mike Muliardo, Imelda Theriine, Arifin Putra, Dendy Subangil dan Daniel Mananta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi film Serigala Terakhir



Tinggal di daerah marjinal yang kumuh membuat hidup mereka tak seperti kehidupan remaja kota besar. Hampir seluruh hidup mereka habiskan untuk berbuat onar, berkelahi dengan siapapun orang yang tidak mereka sukai hingga memeras pedagang.

Berbekal jiwa kepemimpinan yang lebih di antara temannya membuat Ale menjadi ketua dalam kelompok ini. Ale tinggal bersama Ibunya (Ully Arta) beserta dua orang adiknya bernama Aisyah (Fanny Fabriana) dan Bara (Agung Surya Putra).

Di tempat mereka tinggal, ada seorang remaja bisu yang selalu menemani neneknya berdagang di pasar. Pria bisu itu bernama Fathir (Reza Pahlevi). Sejak kecil, Fathir selalu menjadi bahan ejekan orang-orang termasuk kelompok Ale, kecuali Jarot yang kerap kali berempati di belakang teman-temannya.

Fathir sebenarnya ingin bergabung bersama kelompok Ale. Namun karena cacat yang dimilikinya membuat orang memandang sebelah mata. Apalagi, Ale sepertinya tidak butuh tambahan anggota.

Perkelahian demi perkelahian tetap mereka menangkan, meski harus dengan tetesan darah. Sampai suatu hari, mereka terlibat perkelahian sengit dengan kelompok lain. Ale yang terdesak dengan tusukan pisau lawannya berhasil diselamatkan oleh Jarot yang memukul kepala musuh dengan batu besar hingga tewas.

Akibat perbuatannya itu Jarot ditangkap polisi. Hal ini membuat empat sahabat mereka, termasuk Fathir terpukul. Belum lagi dengan orang tua Jarot dan adik Jarot bernama Yani (Zaneta Georgina).

Live must go on. Ale dan kelompoknya terus berjalan meski tanpa Jarot. Mereka mulai mendapat gangguan dari kelompok Naga Hitam, sebuah kelompok mafia yang bergerak di bisnis narkoba. Merasa kalah dalam jumlah anggota dengan Naga Hitam, Ale memutuskan untuk menjaga kampung mereka dari bisnis narkoba.

Ale sebenarnya sangat butuh orang yang memiliki kemampuan setara dengan Jarot. Tiba-tiba Fathir mengajukan diri untuk bergabung melawan Naga Hitam. Lagi-lagi Fathir hanya jadi bahan ejekan. Saat pulang ke rumah, Fathir mendapati neneknya meninggal dunia. Fathir begitu terpukul dan diapun memutuskan pergi.

Di dalam penjara, Jarot harus berjibaku melawan tahanan lainnya. Dipukuli oleh teman sekamar hingga disodomi oleh kepala kamar. Tapi Jarot segera membalikan keadaan dengan membalas orang yang dulu menyakitinya di dalam tahanan. Jarot berubah menjadi tahanan yang ditakuti.

Jarot akhirnya bebas dari penjara tanpa ada satupun orang yang menjenguknya di dalam sel. Ketika pertama kali menghirup udara bebas, betapa terkejutnya Jarot dengan orang yang menjemputnya. Orang itu adalah Fathir yang ternyata bergabung dengan kelompok Naga Hitam.

Fathir mengajak Jarot bertemu bos besar Naga Hitam (George Rudy). Jarot setuju bergabung dengan Naga Hitam. Bersama Fathir, Jarot menjadi satu tim mengawal bisnis narkoba Naga Hitam.

Dari sinilah konflik sesungguhnya dimulai. Jarot dan Fathir harus berhadapan dengan sahabat kecil mereka yaitu kelompok Ale. Belum lagi ditambah Jarot yang jatuh cinta adik Ale, Aisyah.

Fathir berubah menjadi sosok yang dingin dan keras. Di balik sifat pendiamnya dulu, ternyata dia memiliki jiwa psikopat dan naluri pembunuh berdarah dingin. Tak mau peduli pernah berteman sejak kecil, Fathir membunuh Jago, Lukman dan Sadat. Bahkan Fathir pula yang membunuh Aisyah karena dianggap penghalang bagi Jarot.

Ale mengira Jarotlah yang membunuh adiknya. Dengan tekanan yang luar biasa, Ale berjanji akan membunuh Jarot, sahabat yang pernah menyelamatkan nyawanya dulu.

Melihat perseteruan yang tak kunjung usai, membuat Jarot tak sanggup lagi berjibaku dengan konflik. Apalagi konflik ini sudah mengorbankan orang yang disayanginya. Jarot akhirnya mengajak Ale bertemu untuk mengibarkan bendera putih.

Ale terlanjur dendam terhadap Jarot. Kedua sahabat ini berkelahi hebat. Ale tertembak dengan pistol miliknya sendiri. Di ujung hidupnya, kedua sahabat ini saling berpeluk erat sambil meminta maaf. Tapi nyawa Ale tak terselamatkan dan tiba-tiba, Duar!! Jarot mendapat tembakan bertubi-tubi hingga akhirnya ikut tewas di samping jasad Ale.

Siapakah yang menghujani Jarot dengan tembakan? Anda pasti dibuat tercengang. Tak ingin digelitik penasaran? Datang saja ke bioskop dan saksikan film yang mulai diputar 5 November 2009 ini.

Film garapan Upi Avianto ini berdurasi sangat panjang, 135 menit. Dari jalan ceritanya kita tahu bahwa genre film ini adalah drama action. Perlahan tapi pasti film action memang sedang merangkak naik untuk bersanding dengan genre film lainnya.

Konflik demi konflik dibuat begitu menegangkan dan mengharukan. Meski berdurasi panjang, penonton tidak bosan dengan jalinan cerita dalam film ini. Film ini mengocok emosi ditambah ceritanya yang mengharukan.

Seperti kebanyakan film action yang banyak menggunakan efek audio visual, film ini juga menggunakan efek audio visual yang ikut mendukung adegan perkelahian atau ledakan. Kelemahannya, efek visual kadang terlihat kurang maksimal, khususnya setiap kali adegan kebakaran.

Akting para pemain di film ini juga patut diacungi jempol. Mereka berhasil membuat penonton ikut larut dalam konflik.

Upi sang sutradara yang juga menjadi penulis sangat cerdas mengembangkan karakter tokoh di film ini. Buktinya adalah karakter Fathir yang sempat hilang sejenak, tapi dimunculkan kembali justru dengan karakter yang berbeda 180 derajat.

Film yang menghabiskan dana hampir Rp10 milliar ini juga berpotensi memiliki sekuel. Karena nasib kelompok Naga Hitam dan Fathir belum jelas. Di akhir cerita digambarkan Bara yang masih berusia belasan tahun dengan wajah dendam membawa pistol peninggalan Ale.

Upi tampak ingin mengubah tradisi akhir cerita klise di mana pemeran utama selalu tampil sebagai sang juara layaknya sinetron dan film-film kebanyakan.

Wanita yang di kehidupan nyata berpacaran dengan Vino G Bastian ini sengaja membuat film berakhir dengan cerita tidak bahagia. Atau mungkin Upi ingin menyampaikan pesan kepada penonton bahwa kebenaran tidak mutlak selalu menang.

Sutradara:

Upi Avianto

Artis indonesia Pemain srigala terakhir:

Fathir Muchtar

Vino G Bastian

Dion Wiyoko

Dallas Pratama

Ali Syakieb

Reza Pahlevi

Fanny Fabriana

Agung Surya Putra

Zaneta Georgina

Produksi: Investasi Film Indonesia. (ang)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi film remaja " Bukan Maling Kundang "

BUKAN MALING KUNDANG
Ryan (Ringgo Agus Rahman), Ado (Deddy Mahendra Desta) dan Luna (Sissy Priscillia), anak kuliahan yang jarang ke kampus. Mereka bersahabat, karena sama-sama suka nongkrong dan suka jahil. Ryan hidup berdua bersama ibunya sebagai orang tua tunggal. Lain halnya dengan Ado, yang berasal dari keluarga besar membuat Ado kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Beda lagi sama Luna, orang tua Luna amat sangat memperhatikan Luna, membuat Luna menjadi pribadi yang manis di dalam liar di luar.

Hobi mereka yang suka menjahili orang kini kena batunya. Suatu hari Ryan dengan semena-mena mengikat seorang Nenek-nenek renta (Aming) di atas tiang listrik untuk lucu-lucuan saja. Nenek yang emosi lantas mengutuk Ryan.

Setiba di rumah, Ryan menemukan Patung Batu perempuan yang berwujud Ibunya. Dengan bantuan internet dan ke’sok-tahu’an mereka, kejadian ini mereka hubungkan dengan legenda Malin Kundang, tapi bedanya yang menjadi batu bukan anaknya tapi ibunya.

Untuk mengembalikan Ibunya menjadi manusia, Ado membawa mereka termasuk Patung Ibu Ryan ke Poliklenik, tempat praktek dukun-dukun paranormal. Dari salah seorang Dukun paling top (Joe P Project) Ryan diharuskan mencari Nenek-nenek yang pernah dijahili untuk menarik kutukannya. Mencari nenek-nenek di kota Jakarta bukanlah pekerjaaan yang mudah. Manakala bertemu dengan Pak Sabeni (Jaja Miharja), lelaki 5 jaman, Ryan berhasil menemukan Nenek tersebut, Nenek Rapiah namanya.

Perjalanan pencarian Nenek Rapiah (Aming) menjadi petualangan seru, emosional dan menggelikan. Persahabatan Ryan, Ado & Luna pun menjadi taruhannya. Apa yang akan terjadi dengan patung ibu Ryan?

Saksikan tgl 23 Desember 2009 dibioskop.

Jenis Film :Comedy

Produser :Gope T. Samtani, Subagio S.

Produksi :Rapi Films

Durasi :90 menit

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

resensi film remaja " Selendang Rocker "

____________________________________________________________________________________________________________

MOVIE
Jenis Film :
Comedy

Produksi :
Rapi Films

Produser :
Gope T.samtani Subagio S.


Cast & Crew
Pemain :
Candil
Saykoji
Ramzi
Edric Tjandra
Joe P-Project
Sarah Jane
Sutradara :
Awi Suryadi
Penulis :
Benni Setiawan







SELENDANG ROCKER
THE PANKY, group rock yang mulai turun pamornya, dimotori oleh Ipank, vocalist yang suka marah, Ozi pemain drum yang suka telat, Eric,pemain gitar yang senang ngambek dan Joy, bertubuh tambun dan suka kentut.
Suatu saat, produser The Panky ingin membuat album kolaborasi antara Ipank dan Munanada, penyanyi melayu senior dan dianggap sebagai  Raja musik melayu tapi juga sedang turun pamornya. Kaloborasi diantara mereka berdua diharapkan akan mengembalikan kejayaan mereka.
Ipank awalnya menolak karena selama ini ia terkenal sangat anti melayu

Project mereka dimulai dan tidak berjalan dengan baik, Munanada yang sangat agamis menginginkan siapapun yang akan bekerja sama dengannya harus mengikuti aturannya,  Ipank cs dirukiah, diceramahi dan dipereteli tindik dan antingnya, bahkan tattoo mereka juga mau distrika. Ipank cs  mencoba bersabar dan bertahan, tetapi lama-lama kesal juga, sehingga saat latihan sering terjadi keributan sampai perkelahian, dan klimaksnya saat Munanada mengatakan bahwa Ipank telah menyakiti hatinya dan para lelahur melayu dan harus bersiap menerima kutukannya
Sejak itu selalu disetiap tempat dan kesempatan, Ipank mendengar lagu melayu munanada, pengamen dilampu merah, bahkan saat ia ditilang polisipun, ternyata polisinya menyanyi melayu..
Sumpah Munanada terus berlanjut, hingga suatu hari, Ipank berkenalan dan langsung jatuh cinta dengan seorang wanita cantik bernama Gabby , yang ternyata anak Munanada.
Tentu saja Munanada tak merestui hubungan itu, Ipang bahkan di usir dan diancam agar tak mendekati anaknya lagi.
Segala usaha dilakukan Ipang agar bisa bertemu Gabby tapi selalu dikandaskan oleh Munanada, sampai akhirnya Gabby mengatakan bahwa Ipang harus membuktikan pada Munanada bahwa ia bisa menjadi hebat dan bisa mengalahkan si Raja melayu Munanada
The Pangky lalu berlatih melayu dan berguru pada jawara-jawara melayu.
The Pangky akhirnya membuat aliran yang khas, Pop Melayu dengan gabungan musik rap…
Mampukah Ipang menaklukan hati Munanada? Dan mengangkat kembali pamor The PANGKY dengan warna musik mereka yang baru?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Foto Saya
Review Film - Film Baru dan yang Sudah Tayang
Lihat profil lengkapku

Moderadora

Foto Saya
Review Film - Film Baru dan yang Sudah Tayang
Indonesia
Lihat profil lengkapku

Conversación

SlideShow